Banyak orang menganggap strategi sebagai konsep yang kompleks dan sulit dipahami, seakan-akan butuh pengalaman bertahun-tahun dan posisi tinggi untuk benar-benar menguasainya. Padahal, strategi sebenarnya cukup sederhana: intinya, strategi adalah rencana untuk menciptakan nilai. Ini tentang bagaimana perusahaan mencapai tujuan dengan memberikan nilai kepada pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dasar Strategi
Bayangkan strategi seperti peta perjalanan menuju kesuksesan. Seperti saat kita merencanakan perjalanan, ada tujuan yang jelas, jalur yang dipilih, dan cara mengatasi rintangan sepanjang jalan. Strategi melibatkan penetapan tujuan, menentukan tindakan untuk mencapainya, dan mengalokasikan sumber daya agar rencana tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Konsep “Value Stick”
Salah satu cara mudah untuk memahami strategi adalah dengan konsep “value stick” yang melihat dua poin utama: kesediaan untuk membayar (willingness to pay) dan kesediaan untuk bekerja (willingness to sell).
- Willingness to Pay: Ini adalah jumlah maksimal yang bersedia dibayar pelanggan untuk suatu produk atau layanan. Semakin tinggi nilai produk yang dirasakan, semakin besar pelanggan bersedia membayar. Misalnya, jika kita rela membayar Rp80.000 untuk kopi dari kafe favorit, tapi kita hanya dikenakan Rp20.000, maka selisih Rp60.000 adalah nilai yang diciptakan bagi kita sebagai pelanggan.
- Willingness to Sell: Ini menggambarkan kompensasi minimum yang bersedia diterima karyawan untuk bekerja di perusahaan. Ini tidak hanya soal gaji, tapi juga kepuasan kerja, lingkungan, dan manfaat lain. Jika gaji minimum yang diinginkan karyawan adalah Rp50.000.000, tapi perusahaan memberi Rp60.000.000, maka selisih Rp10.000.000 adalah nilai yang diciptakan bagi karyawan.
Selisih antara kesediaan pelanggan untuk membayar dan kesediaan karyawan untuk bekerja adalah total nilai yang diciptakan perusahaan. Nilai ini kemudian dibagi antara pelanggan, karyawan, dan perusahaan itu sendiri (dalam bentuk keuntungan).
Kenapa Strategi Itu Penting?
1️⃣ Menjadi Panduan dalam Pengambilan Keputusan
Strategi memberi arahan dan kerangka kerja yang jelas untuk pengambilan keputusan. Tanpa strategi, keputusan bisa dibuat secara sembarangan dan tidak konsisten, yang akhirnya membingungkan tim dan menimbulkan ketidakefisienan.
2️⃣ Menyelaraskan Tujuan dan Tindakan
Strategi memastikan bahwa semua bagian organisasi selaras dengan tujuan bersama. Ini membantu menyinkronkan usaha berbagai tim sehingga semuanya bekerja menuju visi dan misi yang sama.
3️⃣ Menciptakan Keunggulan Kompetitif
Strategi yang baik memungkinkan perusahaan menonjol di antara pesaing. Dengan memahami kebutuhan pelanggan dan dinamika pasar, perusahaan dapat menawarkan nilai yang unik untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.
4️⃣ Mengoptimalkan Alokasi Sumber Daya
Strategi melibatkan prioritas tindakan dan alokasi sumber daya secara efektif. Ini membantu perusahaan memutuskan di mana waktu, uang, dan usaha perlu diinvestasikan untuk mencapai hasil terbaik.
5️⃣ Meningkatkan Ketahanan Organisasi
Di tengah perubahan lingkungan bisnis, strategi yang jelas membantu perusahaan beradaptasi dengan tantangan dan peluang baru. Strategi memberi kerangka untuk merespons perubahan pasar, kemajuan teknologi, dan faktor eksternal lainnya.
Strategi sebagai Kompas
Bayangkan kita sedang menjelajahi hutan lebat. Tanpa kompas, kita mungkin tersesat dan membuang-buang waktu. Strategi bertindak sebagai kompas bagi manajer baru, memberi arah dan membantu mereka menavigasi kompleksitas bisnis. Ini membantu kita tetap berada di jalur menuju tujuan, bahkan saat jalurnya tidak jelas.
Memahami strategi tidak serumit yang dibayangkan. Ini soal memiliki rencana untuk menciptakan nilai dan tahu bagaimana menjalankannya secara efektif. Bagi manajer baru, memahami dasar strategi sangat penting untuk memandu tim, membuat keputusan yang tepat, dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan.
Credit for image
https://unsplash.com/photos/group-of-people-using-laptop-computer-QckxruozjRg