Mengembangkan emotional agility bukan sekadar soal mengelola pikiran dan emosi; ini juga tentang menyelaraskan tindakan kita dengan nilai-nilai pribadi. Bagi kita yang baru menjadi manajer, ini bisa sangat meningkatkan efektivitas kepemimpinan dan kepuasan kerja. Berikut langkah-langkah penting yang bisa membantu kita memahami nilai-nilai diri dan menerapkannya secara konsisten dalam keputusan dan tindakan sehari-hari.
1️⃣ Identifikasi Nilai-Nilai Inti Kita
Mulailah dengan mengenali nilai-nilai yang paling penting dalam hidup pribadi dan profesional, seperti kejujuran, kolaborasi, atau inovasi. Tuliskan nilai-nilai yang paling berarti dan renungkan bagaimana nilai-nilai ini memengaruhi keputusan sehari-hari kita.
2️⃣ Refleksi dari Pengalaman Masa Lalu
Ingat kembali momen-momen ketika kita merasa puas dan benar-benar terhubung dengan pekerjaan. Apa nilai yang kita pegang saat itu? Sebaliknya, lihat juga pengalaman yang membuat kita merasa frustrasi atau tidak nyaman. Momen-momen ini bisa memberi kita wawasan lebih jelas tentang nilai-nilai inti kita.
3️⃣ Selaraskan Tindakan dengan Nilai Kita
Setelah kita mengidentifikasi nilai-nilai utama, usahakan agar setiap tindakan dan keputusan kita mencerminkan nilai tersebut, bahkan dalam situasi sulit. Misalnya, jika transparansi adalah nilai penting bagi kita, pastikan untuk selalu berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan teman-teman di tim.
Menerapkan Nilai dalam Pengambilan Keputusan
Gunakan nilai-nilai kita sebagai panduan ketika menghadapi keputusan yang sulit. Tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah keputusan ini sesuai dengan nilai-nilai inti saya?
- Apakah tindakan ini membantu saya menjadi pemimpin yang saya inginkan?
- Apakah ini mendukung tujuan jangka panjang tim dan organisasi kita?
Praktik Emotional Agility untuk Manajer Baru
Ada empat langkah dari Acceptance and Commitment Therapy (ACT) yang bisa membantu kita mengembangkan emotional agility:
- Kenali Pola Pikiran Kita → Sadari ketika kita terjebak dalam pikiran atau emosi tertentu.
- Labeli Pikiran dan Emosi → Identifikasi pikiran sebagai data yang bersifat sementara.
- Terima dengan Sikap Terbuka → Hadapi pikiran dan emosi tanpa penolakan.
- Tindak Sesuai dengan Nilai Kita → Pastikan tindakan kita sesuai dengan prinsip dasar kita.
Manfaat Menyelaraskan Tindakan dengan Nilai-Nilai Diri Kita
Menjalankan kepemimpinan yang selaras dengan nilai menawarkan berbagai manfaat:
- Meningkatkan Kesadaran Diri: Mengetahui nilai kita membuat kita lebih sadar akan diri sendiri.
- Konsistensi dalam Kepemimpinan: Tindakan yang konsisten menciptakan kepercayaan dari teman-teman di tim.
- Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Keputusan yang didasarkan pada nilai lebih matang dan selaras dengan tujuan jangka panjang kita.
- Kepuasan Kerja yang Lebih Tinggi: Ketika tindakan selaras dengan nilai, kita akan merasa lebih puas dan terpenuhi.
Strategi Mengembangkan Gaya Kepemimpinan yang Berbasis Nilai
- Komunikasikan Nilai Kita → Bagikan nilai-nilai kita dengan tim dan jelaskan pengaruhnya dalam keputusan.
- Memimpin dengan Contoh → Tunjukkan nilai-nilai kita melalui tindakan nyata. Misalnya, jika kita menghargai rasa hormat, perlakukan semua orang dengan kesopanan.
- Dorong Budaya Berbasis Nilai → Ciptakan budaya tim yang berlandaskan nilai, dan berikan penghargaan untuk perilaku yang selaras dengan nilai kita.
- Refleksi dan Penyesuaian → Lakukan refleksi rutin terhadap tindakan kita. Jika ada ketidaksesuaian dengan nilai, lakukan penyesuaian.
Menyelaraskan tindakan dengan nilai-nilai kita adalah cara yang kuat untuk meningkatkan kepemimpinan kita. Mengembangkan emotional agility membantu kita mengelola emosi dengan efektif dan membuat keputusan yang mencerminkan prinsip inti kita.
Credit for photo: https://unsplash.com/photos/exhausted-businessman-in-white-shirt-keeping-his-arms-on-face-while-working-in-front-of-computer-in-office-late-at-night-j5_JquPYzwM